Berita

Sukses Bersama Anak, SMP Mutual Edukasi Orang Tua Dengan Parenting

Jumat, 17 Juli 2020 / Berita
Anak adalah investasi berharga bagi orang tua. Ia menjadi bintang, mahkota, atau pun sampah tergantung orang tuanya. Oleh karena itu, masa depan anak kita bukan soal dimana kita menyekolahkannya, namun peran orang tua menjadi faktor utama dalam mengantarkan masa depan anak-anak kita. Demikian kata Wasi'un, M. PdI selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang disela-sela waktunya dalam acara Parenting dan Talkshow dirangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa baru secara virtual, Jumat (17/07/20).
 
"Kita hadirkan Bunda Fuzna Marzuqoh, motivator nasional untuk berbagi dan belajar bagaimana mengelola emosi dalam mendidik anak-anak kita", terangnya. 
 
Lebihlanjut, Wasi'un berharap dengan parenting tersebut dapat membuka cakrawala kehidupan dalam mendidik anak-anak kita. 
Kegiatan dalam bentuk virtual ini tidak hanya diikuti oleh wali murid siswa baru, namun seluruh wali murid dan juga umum melalui chanel youtube SMP Mutual.
 
"Jangan khawatirkan anak tidak mendengarkan apa yang kita ucapkan, tapi khawatirkan apa yang anak lihat tentang kita, karena sesungguhnya anak akan meniru apa yang orang tua lakukan", kata Fuzna Marzuqoh selaku pembicara parenting.
Dijelaskan Fuzna, children see, children do. Apa yang anak lihat, apa yang anak lakukan.
 
"Maka tetap bangun paradigma tentang anak kita, jangan sampai paradigma itu melebeli anak kita menjadi doa", jelas perempuan yang sudah biasa mengisi kemana-mana.
 
Dijelaskan kembali oleh Fuzna, belajarlah untuk sabar melihat anak kita dan labeli dengan yang baik serta kirim kekuatan doa untuk anak-anak kita.
 
"Setiap anak adalah bintang yang punya cara untuk hebat. Bukan karena salah anak kita jika gagal, namun kita terlalu mudah melebeli anak kita. Padahal, setiap anak pasti punya kelebihan yang kadang tidak semua orang tua mau mahami", bincangnya di studio virtual.
 
Pungkasnya, kenali anak kita, sabar untuk mengarahkannya, dan jangan bosan berpositif thinking. Bangun paradigma yang bahagia, dan rangsang terus pola pikir anak kita untuk membangun feeling good.

    Kirim Komentar