Berita

Berkompetisi Dengan Puluhan Negara, Ardian Tristan Akhmad Sabet Perunggu Dalam Panahan Virtual Di Jepang

Rabu, 11 November 2020 / Berita

Kabar menggembirakan telah menjadi kado berharga bagi SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang. Pasalnya, salah satu dari empat atlit panahan SMP Mutual yang mengikuti kompetisi panahan Internasional di Jepang secara virtual, Sabtu (17/10/20) telah mengungguli lawannya dengan meraih medali perunggu. 

Dalam kompetisi Word Archery 2nd Japan Remote Archery In Autumn ini, SMP yang beralamatkan di Jl. Singosari Kota Magelang mengirim 4 atlit dan satu perwakilan, Ardian Tristan Akhmad unggul dengan membawa perunggu.

Aan Setiawan selaku official tim mengatakan bahwa dalam ajang kompetisi ini diambil point individu dan tim. Sehingga ada kesempatan doble dalam mendapatkan prestasi.

"Alhamdulillah, secara individu, Ardian Tristan Akhmad unggul mendapatkan perunggu. Secara tim top skor, SMP Mutual juga meraih juara III", terangnya kepada wartawan suryawarta.com.

Wasi'un, M. PdI selaku kepala SMP Mutual sangat mengapresiasi prestasi siswanya. Selain support luar biasa dari orang tua, prestasi tersebut menurutnya membawa nama besar sekolah.

"Saya mengapresiasi kepada para atlit yang telah semangat dalam berkompetisi. Terimakasih juga para tim yang mendampingi serta support orang tua yang selalu mengawal prestasi putra-putrinya", ujarnya.

Kembali ditambahkan, meski yang lolos dalam individu baru satu, namun ketiga atlit diharapkan tetap semangat. Selain itu, jerih payahnya juga membawa nama baik dengan hasil top skor tim.

"Tetap semangat untuk ananda Zaki Wira, Adien Raihan, dan Syahidna. Insya Allah akan ada kesempatan prestasi dilain waktu", pesan motivasinya.

Saat dihubungi melalui whatsapp, Ardian Tristan Akhmad merasa senang dengan prestasi yang diraih. Terlebih ini adalah ajang internasional.

"Alhamdulillah, saya senang bisa menang. Lawan saya dari berbagai negara. Salah satunya Filipina. Terimakasih teman-teman yang sudah mendoakan saya", tuturnya.

Saat lomba, ayah dan bundanya memang mendampingi. Meski berbasis virtual, justru semakin membuat orang tuanya khawatir. Pasalnya, takut kalau internet dan lampu mati sehingga terkendala saat meluncur anak panah.

"Saya selalu support bakat anak saya. Dirinya juga selain berlatih dengan komunitas Magelang Archery Club (MAC) di Kab. Magelang, setiap sore saya semangati pegang busur panah dan berlatih", kata Akhmad Nur Wahid selaku ayah Tristan.

    Kirim Komentar