Sudah hampir tiga bulan siswa-siswi SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang yang mengambil program boarding mulai masuk disekolah. Melalui seleksi protokol kesehatan (prokes), para siswa masuk secara bertahap sejak bulan Januari 2021.
Wasi'un selaku kepala sekolah mengantakan bahwa para siswa yang masuk sejak Januari sudah melalui seleksi prokes karena masih dalam pandemi. Sebelumnya, orang tua juga diminta mengisi surat pernyataan izin putra putrinya untuk masuk diboarding.
"Dibawah naungan Muhammadiyah Boarding School (MBS), mereka mulai masuk dengan pantauan ketat. Setiap minggu ada pemeriksaan kesehatan siswa bekerja sama dengan poliklinik Muhammdiyah Kota Magelang", terangnya.
Dikatakan, bahwa para siswa nantinya pulang menjelang lebaran. Sehingga, saat memasuki ramadhan sekolah adakan kegiatan "Birrul walidain" dengan tajuk meminta maaf dan mohon doa kepada orang tua saat memasuki bulan ramadhan.
"Kegiatan ramadhan dengan tema Sweet Sugar Ramadhan di SMP Mutual dibagi dua, kegiatan untuk kelas fullday dan kelas boarding (berbasis pesantren)", tambahnya.
Senada, Ahmad Haryanto selaku Direktur MBS Kota Magelang mengatakan bahwa kegiatan birrul walidain ini rangkaian semarak ramadhan di SMP Mutual. Karena boarding tidak bisa ketemu dengan orang tuanya, maka para siswa difasilitasi untuk vidio call bersama orangtuanya mohon doa dan mohon maaf untuk menyambut ramadhan serta melepas kerinduan.
"Penuh haru. Mereka difasilitasi dengan vidio call 10 menit untuk menyapa orang tua mereka", katanya.
Diceritakan, ini menjadi moment haru. Terlebih mereka juga sebelumnya diberi motivasi tentang pentingnya berbakti kepada orang tua.
"Diboarding para siswa mengikuti kegiatan ramadhan seperti kajian jelang buka, kultum harian dari siswa saat setelah shalat fardlu, tadarus malam dan juga digenjot menambah murojaah hafalan", ungkapnya.
Lebihlanjut, pria yang juga sebagai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ini melihat para siswa dengan bahagia menikmati diboarding. Mulai dari pembelajaran formal hingga materi keboardingan.
Davina, salah satu siawa kelas VII ini menangis saat vidio call dengan ibunya. Saat ditanya, dirinya merasa rindu dan merasa bersalah. Menurutnya, selama ini banyak salah sehingga momen maaf-maafan ini membuat dirinya meneteskan air mata.
"Saya merasa banyak salah sama ibu dan bapak. Selalu merepotkan dan juga belum bisa memberikan yang terbaik", ucapnya sembari terisak tangis setelah vidio call, Sabtu (10/04/21).
Siswa asal Wonosobo ini merasa bersyukur bisa sekolah di SMP Mutual. Menurutnya, sekarang hafalannya semakin bertambah dan banyak perubahan karena tinggal diboarding.
"Semoga lelahku diboarding menjadi kado terindah untuk ayah bunda", pungkasnya.
Kirim Komentar