Kepulangan tokoh bangsa Prof Dr Ahmad Syafi’i Ma’arif menyorot banyak publik untuk turut berduka. Tidak heran, lelaki yang akrab disapa Buya Syafi’i ini memang tokoh yang tidak hanya besar di Muhammadiyah. Namun menjadi sebuah tokoh bangsa yang punya gagasan kebangsaan.

Bentuk rasa duka itu juga dirasakan oleh para pelajar Muhammadiyah di Kota Magelang. Salah satunya para siswa SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang dengan dibuktikan dalam kegiatan Salat Ghoib.

Salat Ghaib ini dilaksanakan setelah salat jamaah Jumat (27/05) dengan imam Ustadz Dzudin Annas selaku lurah Boarding School SMP Mutual.

“Kita kehilangan ayahanda kita, Buya Syafi’i. Beliau adalah ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 1998-2005. Keteladanan beliau menjadi ilmu bagi para kader persyarikatan,” ucap Wasi’un selaku kepala sekolah setelah Salat Ghaib di hadapan para siswa.

Dilanjutkan, bahwa Buya Syafi’i bukan sekedar pemimpin di Muhammdiyah. Namun beliau adalah cendekiawan muslim sekaligus guru bangsa.

“Buya Syafi’i adalah tokoh bangsa yang memberi banyak keteladanan. Beliau selalu hadir dengan solusi saat bangsa dihadapkan dengan persoalan,” tambahnya.
Wasi’un mengajak untuk mendoakan agar almarhum diampuni segala dosanya dan diterima amal kebaikannya.