Tahun pelajaran 2022/2023 sebagian besar sekolah mulai menerapkan kurikulum merdeka yang menjadi kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satunya di SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang yang mulai merintis di kelas VII. Program ini menjadi sebuah gebrakan reformasi pendidikan untuk mewujudkan pengembangan belajar secara holistik.
Dijelaskan oleh Wasi'un selaku kepala SMP Mutual mengatakan bahwa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan.
"Profil Pelajar Pancasila terdiri 6 dimensi. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlaq mulia, mandiri, gotong-royong, berkebinaan global, bernalar kritis dan kreatif. Kegiatan kali ini mengkorelasikan pembelajaran PAI dengan outing class dengan tema belajar manasik haji dan umroh", katanya.
Dirinya sangat mensupport kreatifitas pendidik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Ini menjadi sebuah transformasi pendidikan yang diharapkan mampu memberikan inovasi yang baru.
"Penguatan profil pelajar pancasila diharapkan dapat berorientasi dalam kegiatan pembiasaan sehari-hari", ujar kepala sekolah yang beberapa waktu lalu lolos sebagai nahkoda sekolah penggerak.
Ahmad Haryanto selaku guru Pendidikan Agama Islam (PAI) menambahkan bahwa kegiatan ini dipilih dengan tema latihan manasik haji dan umroh untuk mengambil dimensi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa pada profil pelajar pancasila. Peserta diharapkan mampu mengamati dan berkolaborasi bersama kelompok sehingga mempunyai pengalaman nyata.
"Kita buatkan kelompok dan mereka membuat sebuah pengamatan proyek. Diharapkan, dengan kegiatan ini mampu mengasah keimanan dan ketaqwaan dimasing-masing peserta didik", pintanya.
Ditambahkan kembali, kegiatan ini diikuti sebanyak 185 siswa yang dilaksanakan langsung di replika ka'bah Firdaus Fatimah Zahra Semarang, Selasa (27/09/2022).
Kirim Komentar