Kegiatan itu bagian serangkaian dalam jeda semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Selama setengah hari, anak-anak dibuat pembelajaran fun dengan mengenalkan permainan tradisional dan melihat budaya kegiatan masyarakat desa.

 

Dwi Dedi selaku ketua panitia  menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut anak-anak dikumpulkan dengan diberi fun game secara masal. Selanjutnya diajak keliling kampung untuk melihat kegiatan masyarakat di desa. Selain itu, anak-anak juga diajak untuk melihat warga yang membuat gula jawa mulai dari proses pengambilan nira di pohon kelapa sampai memasak menjadi gula Jawa yang bisa dinikmati.

"Kita sengaja melihatkan kondisi masyarakat di desa karena memang itu pemandangan langka bagi anak-anak SMP Mutual yang sebagian besar adalah masyarakat kota", ucapnya.

 

Wasi'un selaku kepala SMP Mutual membenarkan atas program kegiatan tersebut. Dirinya berharap dengan program kegiatan tersebut dapat mengenalkan kembali kebiasaan masyarakat desa yang mulai ditinggalkan. 

 

"Anak-anak tidak biasa melihat kandang sapi, orang manjat kelapa, bahkan bermain dengan dolanan-dolanan tradisional seperti egrang, gangsingan, gobak sodor. Saat ini yang femiliar adalah gadget berbasis android", ucapnya.

 

Najmi, salah satu siswa kelas VII SMP Mutual merasa senang dengan kegiatan selama setengah hari di kampung dolanan Sodongan Borobudur. Menurutnya, dirinya dapat mengenal dan bermain dolanan yang belum pernah lihat seperti gangsingan, brak, dan bakiya.